LAHAT,Lahatindependen.com – Seiring berkembangnya wilayah perkotaan dimana pembangunan terus dilakukan, maka ketersediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) semakin berkurang dan berdampak pada kondisi iklim mikro di perkotaan.
Kondisi ini mesti diantisipasi secara dini mengingat pesatnya pembangunan berdampak pada berkurangnya RTH, yang berimplikasi pada perubahan suhu udara. Sehingga terjadi kenaikan temperatur udara, yang secara keruangan sudah menunjukkan amplitudo cukup besar.
Hal ini terus di upayakan Pemerintah Kabupaten Lahat melalui Dinas Lingkungan Hidup, (DLH) untuk terus menjaga ruang terbuka hijau yang berada di beberapa titik di kota Lahat.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lahat Ir. Agus Salman melalui Kabid Tata Lingkungan, Eddi Adwar ST.MM menjelaskan jika saat ini ruang terbuka hijau masih kurang maksimal, mengingat dalam suatu daerah minimal 30% dari luas wilayah.
“RTH inikan paru-parunya kota bahkan dunia. Untuk itu tim kita terus berupaya mengajak semua elemen, baik instansi pemerintah, perusahan, serta pihak sekolah agar membangun atau menambah RTH di lingkungannya,”jelas Eddi.
Kabupaten Lahat sendiri saat ini hanya memiliki 20 titik ruang terbuka Hijau dari RTH Publik maupun Privat. Titik tersebut diantaranya, Taman Kota Pasar Lama, Taman GOR, Taman Ayek Lematang serta Masjid Almutaqin.
“Harapannya kedepan Kota Lahat memiliki RTH di setiap kelurahan supaya kondisi iklim kita tetap terjaga serta berdampak pada paru paru dunia,” tutupnya. (D03)